!["Mengapa kurikulum perlu berubah?" "Mengapa kurikulum perlu berubah?"](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEoUDFshm6SiI1Uc_vFBOvvVHjFmIRtkPtOWRqf3ijJhbRQFGn4TsIVVqnR5DPt9i-enxDTdPyFa8GtaHFkEhTh3c-Iv2NzloPUwV-R3p1-s8I-jcc7ZGsENvXnoGRGK-SltJBu6JFk147R7Cyl6x5JC8BheY7SSPkZWwRmubOrdqtvlX4yOhE_aAwaA/w600/ikm.jpg)
Tentunya pertanyaan tersebut akan menjadi pertanyaan yang sangat menarik perhatian semua orang karena selama ini antara kurikulum dengan pendidikan saling berkaitan. Tetapi, sebenarnya apa sih itu kurikulum? Lalu mengapa kurikulum ini selalu berkaitan dengan dunia pendidikan? Mari kita simak terlebih dahulu mengenai kurikulum itu sendiri.
Kurikulum adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
bahan pelajaran serta meteode yang digunakan, sebagai pedoman dalam kegiatan
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi seperti yang kita
lihat bahwa kurikulum adalah salah satu komponen penting untuk mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri. Tentu kurikulum ini harus disusun dengan mengikuti
perkembangan zaman karena tuntutan pendidikan semakin berubah dari tahun ke
tahunnya. Selain itu, perubahan pendidikan yang rujukannya kurikulum dengan
mengikuti perkembangan zaman akan berpotensi meningkatkan kualitas hasil
lulusan baik sekolah maupun perguruan tinggi untuk bersaing baik di negeri
maupun di luar negeri.
·
Pemahaman Kurikulum dan Pembelajaran
Melalui
kurikulum, pengalaman belajar siswa dibentuk dari titik awal hingga akhir.
Dalam mengembangkan kurikulum murid sebagai Pusat Pengembangan Kurikulum.
·
Pembelajaran Berdasarkan Prinsip Pembelajaran
Paradigma Baru
prinsip-prinsip
pembelajaran paradigma baru untuk membantu murid dalam mencapai kompetensinya.
Pembelajaran dan Asesmen merupakan bagian yang tidak dipisahkan, karena guru
dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju, sehingga perencanaan,
proses dan evaluasi pembelajaran diupayakan guna mencapai kompetensi tersebut.
Oleh karena itu, Prinsip Pembelajaran dapat dimaknai secara utuh bersamaan
dengan prinsip asesmen. Pembelajaran dan Asesmen merupakan suatu kesatuan siklus
Kurikulum
Merdeka Jadi Jawaban untuk Atasi Krisis Pembelajaran
Untuk mengatasi krisis pembelajaran, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, secara daring, Jumat (11/2). Menteri Nadiem mengungkapkan, merujuk berbagai studi nasional maupun internasional, krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun. Krisis pembelajaran semakin bertambah karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
“Untuk literasi, learning loss ini setara dengan 6 bulan belajar. Untuk numerasi, learning loss tersebut setara dengan 5 bulan belajar,” ucap Menteri Nadiem. Namun, penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pademi Covid-19.
“Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif,” tekan Nadiem.
Menteri Nadiem menyebutkan beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka. Pertama, lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Keunggulan lain dari penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan
pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang
sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka
kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan
pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari
kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:
·
Pembelajaran
berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter
sesuai profil pelajar Pancasila
·
Fokus pada materi
esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
· Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Dikutip dari
https://sekolahmenyenangkan.or.id/perubahan-pendidikan-melalui-ganti-kurikulum-haruskah/
Setelah membaca artikel tersebut silahkan isi umpan balik pada tautan berikut ini
https://tinyurl.com/umpanbalikKurikulumBerubah
![Spendaka Jaya iklan banner](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvZ1JC2cHteQf2JqzstLAPX6tvtLtADMzLBjFRe3wjA-JxV6LogRx9igBxASgtjTORolQwiN7CjGg7whXjlXW5pvjHdc9bJa27uVELWh23FeqC-ZHUkWcH0HwXR8DZx6jYeI7KRdaBTSSVmxXQOIABxggUp2Jrhn_CuknA5lApA4JTGICJ0Vuhronv8f-3/s2500/BANNER%20WEB.jpg)
0 comments