NGBdMqJaNaFbNatdMWVbLWR4MDcsynIkynwbzD1c

Pendidikan Siaga Bencana

BLANTERLANDINGv101
1606433523804128295

Pendidikan Siaga Bencana

Senin, 30 Mei 2022
Pendidikan Siaga Bencana
Senin, 30 Mei 2022


Hari ini, Senin 30 Mei 2022 SMPN 2 Kandat mengadakan Sosialisasi Pendidikan Siaga Bencana untuk memberikan informasi dan bagaimana cara mengurangi korban bencana yang sewaktu waktu terjadi.

Kita sudah tau benar bahwa negara Indonesia adalah Negara yang sering terjadi bencana baik itu Gunung Melutus, Banjir, Gempa Bumi dll.

Oleh dari itu perlu pendidikan dan kesiapan bagaimana cara mengurangi korban bencana tersebut.

Apa itu Pendidikan Siaga Bencana?

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecakapan hidup dalam mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian dan langkah-langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Tujuan Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana..?

1) Menumbuhkembangkan nilai dan sikap kemanusiaan

2) Menumbuhkembangkan sikap dan kepedulian terhadap risiko bencana

3) Mengembangkan pemahaman tentang risiko bencana, pemahaman tentang kerentanan sosial, pemahaman tentang kerentanan fisik, serta kerentanan prilaku dan motivasi,

4) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang bertanggungjawab, dan adaptasi terhadap risiko bencana

5) Mengembangkan upaya untuk pengurangan risiko bencana diatas, baik secara individu maupun kolektif

6) Meningkatkan pengetahuan danketrampilan siaga bencana

7) Meningkatkan kemampuan tanggapdarurat bencana

8) Mengembangkan kesiapan untukmendukung pembangunan kembali komunitas saat bencana terjadi dan mengurangi dampak yang disebabkan karena terjadinya bencana

9) Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan besar dan mendadak







Apa itu Sekolah Siaga Bencana?

Sekolah Siaga Bencana (SSB) sebagai upaya kesiagaan sekolah dikembangkan untuk menggugah kesadaran seluruh pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif di sekolah dan lingkungan sekolah dalam hal kesiagaan bencana.

Parameter dan Indikator Sekolah Siaga Bencana

Tujuan Pengembangan Parameter dan Indikator Sekolah Siaga Bencana

• Membangun budaya siaga dan budaya aman di sekolah dengan mengembangkan jejaring bersama para pemangkukepentingan di bidang penanganan bencana;

• Meningkatkan kapasitas institusi sekolah dan individu dalam mewujudkan tempat belajar yang lebih aman bagi siswa, guru, anggota komunitas sekolah serta komunitas di sekeliling sekolah;

• Menyebarluaskan dan mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui sekolah.


Indikator untuk Parameter Pengetahuan & Keterampilan

1.Pengetahuan mengenai jenis bahaya, sumber bahaya, besaran bahaya dan dampak bahaya serta tanda-tanda bahaya yang ada di lingkungan sekolah

2. Akses bagi seluruh komponen sekolah untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kesiagaan (materi acuan, ikut serta dalam pelatihan, musyawarah guru, pertemuan desa, jambore siswa, dsb.).

3. Pengetahuan sejarah bencana yang pernah terjadi di lingkungan sekolah atau daerahnya

4. Pengetahuan mengenai kerentanan dan kapasitas yang dimiliki di sekolah dan lingkungan sekitarnya.

5. Pengetahuan upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko bencana di sekolah.

6. Keterampilan seluruh komponen sekolah dalam menjalankan rencana tanggap darurat

7. Adanya kegiatan simulasi regular.

8. Sosialisasi dan pelatihan kesiagaan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan sekolah.


Indikator untuk Parameter Kebijakan

Adanya kebijakan, kesepakatan, peraturan sekolah yang mendukung upaya kesiagaan di sekolah

Indikator untuk Parameter Rencana Tanggap Darurat

1. Adanya dokumen penilaian risiko bencana yang disusun bersama secara partisipatif dengan warga sekolah dan pemangku kepentingan sekolah.

2. Adanya protokol komunikasi dan koordinasi

3. Adanya Prosedur Tetap Kesiagaan Sekolah yang disepakati dan dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah

4. Kesepakatan dan ketersediaan lokasi evakuasi/shelter terdekat dengan sekolah, disosialisasikan kepada seluruh komponen sekolah dan orang tua siswa, masyarakat sekitar dan pemerintah daerah

5. Dokumen penting sekolah digandakan dan tersimpan baik, agar dapat tetap ada, meskipun sekolah terkena bencana.

6. Catatan informasi penting yang mudah digunakan seluruh komponen sekolah, seperti pertolongan darurat terdekat, puskesmas/rumah sakit terdekat, dan aparat terkait.

7. Adanya peta evakuasi sekolah, dengan tanda dan rambu yang terpasang, yang mudah dipahami oleh seluruh komponen sekolah Indikator untuk Parameter Rencana Tanggap Darurat

8. Akses terhadap informasi bahaya, baik dari tanda alam, informasi dari lingkungan, dan dari pihak berwenang (pemerintah daerah dan BMG)

• Penyiapan alat dan tanda bahaya yang disepakati dan dipahami seluruh komponen sekolah

• Mekanisme penyebarluasan informasi peringatan bahaya di lingkungan sekolah

• Pemahaman yang baik oleh seluruh komponen sekolah bagaimana bereaksi terhadap informasi peringatan bahaya

• Adanya petugas yang bertanggungjawab dan berwenang mengoperasikan alat peringatan dini. Pemeliharaan alat peringatan dini.


Mobilisasi Sumberdaya

1. Adanya gugus siaga bencana sekolah termasuk perwakilan peserta didik.

2. Adanya perlengkapan dasar dan suplai kebutuhan dasar pasca bencana yang dapat segera dipenuhi, dan diakses oleh komunitas sekolah, seperti alat pertolongan pertama serta evakuasi, obat-obatan, terpal, tenda dan sumber air bersih.

3. Pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai kesiagaan sekolah secara rutin (menguji atau melatih kesiagaan sekolah secara berkala).

4. Adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait penyelenggaraan penanggulangan bencana baik setempat (desa/kelurahan dan kecamatan) maupun dengan BPBD/Lembaga pemerintah yang bertanggung jawab terhadap koordinasi dan penyelenggaraan penanggulangan bencana di kota/kabupaten.


Lingkungan yang memampukan ketercapaian SSB

• Ada komitmen dari Kepala Sekolah dan komunitas sekolah

• Ada dukungan dari Dinas Pendidikan di wilayahnya

• Ada dukungan dari organisasi terkait pengurangan risiko bencana

• Adanya keterlibatan dukungan terusmenerus dari Dinas Pendidikan dan organisasi terkait PRB, termasuk dalam proses pemantauan dan evaluasi sekolah















Foto : Anggun Tri Cahyaningtyas, SIIP.


Spendaka Jaya..
Jayalah Spendakaku..





iklan banner

BLANTERLANDINGv101

Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang