NGBdMqJaNaFbNatdMWVbLWR4MDcsynIkynwbzD1c

6 Macam Tempat Ibadah Agama di Indonesia

BLANTERLANDINGv101
1606433523804128295

6 Macam Tempat Ibadah Agama di Indonesia

Jumat, 11 Februari 2022
6 Macam Tempat Ibadah Agama di Indonesia
Jumat, 11 Februari 2022


1. Masjid (Islam)



Simbol tempat beribadah bagi umat Islam ialah masjid. Masjid atau dalam padanan bahasa Inggris disebut mosque merupakan tempat ibadah umat islam atau muslim. Kata mosque sendiri berasal dari bahasa Spanyol, yakni mezquita.

Selain difungsikan sebagai tempat beribadah, masjid merupakan tempat bermusyawarah kaum muslimin untuk memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat. Kemudian masjid juga berfungsi sebagai wadah untuk meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan kaum muslimin, lho Grameds.

Tak hanya itu, masjid kerap berguna untuk kegiatan perayaan hari besar, membina keutuhan ikatan jemaah, tempat berkonsultasi, dan lain sebagainya. Secara umum, sebuah kubah menjadi ciri khas pada eksterior masjid di Indonesia.

Untuk bagian interior, masjid Indonesia kerap menggunakan dekorasi kaligrafi di dinding dan mimbar tempat khatib menyampaikan ceramah. Masyarakat Indonesia memiliki sebutan khusus untuk masjid yang memiliki ukuran lebih kecil. Mereka biasa menyebutnya sengan sebutan musala, surau, dan langgar.

Dalam sejarah Islam, masjid menduduki peranan yang penting dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran. Indonesia sendiri memiliki beberapa masjid bersejarah yang cukup terkenal, yaitu:

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh,
Masjid Raya Al-Mashun Medan,
Masjid Raya Syekh Burhanuddin,
Masjid Raya Pekanbaru,
Masjid Agung Banten,
Masjid Besar Kauman Yogyakarta,
Masjid Jami Kudus, dan lain sebagainya.


2. Gereja (Kristen Protestan)



Gereja merupakan tempat ibadah bagi agama Kristen Protestan untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Selain digunakan sebagai tempat beribadah, gedung gereja berguna untuk membangun relasi antar jemaat dan masyarakat luas.

Gereja sebagai sebuah bangunan atau struktur dibangun dengan tujuan utama untuk memfasilitasi pertemuan. Gereja juga memiliki fungsi sosial dan komunitas yang berperan penting dalam membantu orang lain.

Kata gereja sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “Ekklesia” yang berarti perkumpulan atau orang-orang yang dipanggil keluar. Penggunaan salib pada bagian luar bangunan menjadi ciri utama yang sangat khas dari sebuah gereja.

Selain itu, gereja tradisional biasanya memiliki sebuah kubah atau menara pada bagian atas bagunan. Sedangkan pada gereja yang lebih modern biasanya memiliki variasi tata letak dan arsitektur.

Sejarah gereja di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh bangsa Belanda. Gereja Protestan di Indonesia berkembang pesat dalam pengawasan dan tanggung jawab VOC pada masa kolonial Belanda.

Bagi pemerintah Belanda, bangunan gereja pada masa itu sangatlah istimewa. Dapat dikatakan bahwa jemaat Indonesia merupakan perwujudan jemaat Belanda dengan ajaran Calvinis. Indonesia sendiri memiliki beberapa gereja Protestan bersejarah yang cukup terkenal, yaitu:

Gereja Protestan di Maluku,
Gereja Protestan di Ternate dan Tidore,
Gereja Protestan di Sulawesi Utara,
Gereja Protestan Injili di Minahasa, dan
Gereja Protestan di Sangir Talaud.




3. Gereja (Kristen Katolik)



Pemeluk agama Kristen Katolik menyebut tempat ibadahnya dengan nama gereja. Perbedaan antara gereja Protestan dan gereja Katolik terletak pada desain bangunannya. Gereja Katolik umumnya memiliki desain bangunan yang lebih klasik.

Kemudian gereja Katolik biasanya memiliki sudut lancip yang mengarah ke atas pada bangunan luarnya. Pada gereja Katolik terdapat salib dan patung Yesus Kristus yang ditempatkan di tengah fasad bangunan.

Gereja Katolik di Indonesia memiliki persekutuan dengan Paus atau Uskup Roma yang memegang otoritas tertinggi bersama Dewan Uskup. Kedatangan bangsa Portugis ke Maluku pada tahun 1.534 menjadi awal sejarah gereja Katolik di Indonesia.

Kemudian di tahun 1.546-1.547, Santo Fransiskus Xaverius datang mengunjungi Ambon, Sapuara, dan Ternate untuk membaptis beberapa ribu penduduk setempat. Kata gereja dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti, yakni “umat”.

Pertama, gereja bukanlah sebuah gedung melainkan persekutuan orang Kristen. Kedua, gereja dapat diartikan sebagai sebuah pertemuan atau perhimpunan ibadah umat Kristen. Indonesia sendiri memiliki beberapa gereja Katolik bersejarah yang cukup terkenal, yaitu:

Gereja Katolik Kepanjen Surabaya
Gereja Tua Sikka Maumere
Gereja Katedral Santo Petrus atau Gereja Katedral Bandung
Gereja Santo Paulus
Gereja Katedral Jakarta


4. Pura (Hindu)


Hindu sebagai agama resmi yang diakui di Indonesia memiliki tempat ibadah yang dikenal dengan nama pura untuk umat Hindu. Sementara sebutan Wasi sebagai tempat ibadah agama Hindu dikhususkan untuk pemuka agamanya.

Agama Hindu yang tersebar di seluruh Nusantara masuk pada awal tahun masehi. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan prasasti peninggaran Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.

Agama Hindu sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang jika dibandingkan dengan agama resmi lain di Indonesia. Sebagian besar umat Hindu berdomisili di Bali. Secara umum, bangunan pura di Indonesia dirancang dengan bangunan terbuka yang dikelilingi oleh tembok.

Kemudian bangunan pura memiliki gerbang yang saling terhubung dengan banyak ukiran terpahat. Di Indonesia sendiri, pura terkonsentrasi di Bali yang memiliki mayoritas penduduk penganut agama Hindu.

Kata “pura” sebagai tempat ibadah umat Hindu berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kota, kota dengan menara atau istana, dan kota berbenteng. Bangunan pura memiliki struktur dengan konsep trimandala yang berkaitan erat dengan derajat kesuciannya.

Struktur Pura terbagi menjadi tiga, yakni nista mandala, madya mandala, dan utama mandala. Mari kita bahas satu per satu. Pada bagian nista mandala atau jaba pisan merupakan zona terluar yang menjadi pintu masuk dari lingkungan luar.

Zona tersebut biasanya berupa taman atau lapangan yang kerap digunakan untuk kegiatan pementasan tari atau persiapan berbagai upacara. Kemudian bagian madya mandala atau jaba tengah merupakan fasilitas pendukung atau zona tengah tempat aktivitas umat.

Zona tersebut biasanya diisi dengan bale gong, bale kulkul, wantilan, bale perantenan, dan bale pesandekan. Terakhir, bagian utama mandala atau jero yang menjadi zona paling suci di dalam pura. Di zona tersebut Grameds akan menemukan padmasana, bale piyasan, pelinggih meru, bale pepelik, bale pawedan, bale murda, dan bale gedong penyimpanan.

Selain berfungsi sebagai tempat beribadah bagi umat Hindu, pura kerap dijadikan sebagai tempat pendidikan moral, tempat mewujudkan rasa bhakti kepada Tuhan, dan tempat mendidik keterampilan. Indonesia sendiri memiliki beberapa pura bersejarah yang cukup terkenal di Bali, yakni:

Pura Besakih,
Pura Uluwatu,
Pura Luhur Tanah Lot,
Pura Taman Ayun,
Pura Gua Lawah,
Pura Ulundanu Bratan,
Pura Ulundanu Batur,
Pura Lempuyang, dan
Pura Watu Klotok.




5. Vihara (Buddha)



Agama Buddha sebagai agama tertua di dunia memiliki tempat ibadah yang bernama vihara atau kuil. Vihara sebagai tempat beribadah umat Buddha berasal dari bahasa Pali India Kuno yang berarti tempat tinggal atau tempat melakukan puja bhakti.

Secara umum, vihara sebagai tempat ibadah merupakan komplek yang terdiri dari dhammasala, uposathagara, kuthi, dan bhavana sabha. Selain itu, bangunan vihara biasanya memiliki gaya arsitektur khas Tiongkok yang telah berbaur dengan kearifan lokal.

Selain berfungsi sebagai pusat keagamaan, vihara juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, pengembangan budaya, pengembangan sosial kemasyarakatan, dan tempat pertemuan atau pelantikan organisasi Buddha. Berdoa, bermeditasi, dan membaca parrita menjadi kegiatan yang kerap dilakukan di dalam vihara.

Kompleks vihara yang dikelilingi pagar memiliki beberapa relief dengan keunikannya. Indonesia sendiri memiliki beberapa vihara tertua yang cukup terkenal, yaitu:

Vihara Talang,
Vihara Avalokitesvara,
Vihara Hok Tek Ceng Sin,
Vihara Dewi Welas Asih,
Vihara Hok Tek Bio, dan
Vihara Dharma Suci.


6. Kelenteng (Konghucu)



Agama Konghucu sebagai agama resmi yang diakui di Indonesia memiliki tempat ibadah yang disebut kelenteng. Di beberapa daerah, kelenteng kerap disebut dengan nama Tokong. Nama tersebut diambil dari bunyi lonceng saat penyelenggaraan upacara.

Selain menjadi tempat beribadah, kelenteng juga berfungsi sebagai simbol ajaran kepercayaan, tempat sumber ajaran spiritual, pusat kegiatan sosial, pusat pembauran kesenian, dan penanda sejarah perkembangan masyarakat Tionghoa. Secara umum, kelenteng memiliki bangunan khas bergaya Tiongkok.

Kemunculan bangunan tua tempat pemujaan pada Konfusius di Pontianak menjadi awal perkembangan agama Konghucu pada abad ke-17. Indonesia sendiri memiliki beberapa kelenteng bersejarah yang cukup terkenal, yaitu:

Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban,
Kelenteng Chandra Nadi di Palembang,
Kelenteng Tek Hay Kiong di Tegal,
Kelenteng Hong Tiek Hian di Surabaya,
Kelenteng Tay Kak Sie di Semarang, dan
Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang.



Itulah tempat beribadah berbagai agama yang diakui di Indonesia. Sebagai bangsa majemuk, Indonesia tentu terlibat untuk menata kehidupan beragama. Masing-masing pemeluk agama memiliki kesempatan yang sama untuk menciptakan kehidupan beragama sesuai dengan ajarannya. Semoga keberagaman yang ada dapat menjadi sumber kekayaan budaya bangsa.

Spendaka Jaya..
Jayalah Spendakaku..




iklan banner

BLANTERLANDINGv101

Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang